Sabtu, 31 Januari 2009

Khasiat Petai bagi Kesehatan

Mendengar kata Petai, pasti kita langsung terbayang dengan aromanya yang tidak sedap. “Mulut dan air kencing kita langsung bau sehabis makan petai” ujar Wanto. Itulah petai, dibalik aromanya kurang sedap itu, ternyata petai mengandung banyak manfaat bagi tubuh kita. Tiga macam gula alami terkandung di dalamnya, yaitu: glukosa, sukrosa dan fruktosa yang dikombinasi dengan serat.

Dapatkah Sastra Eksil Berbicara?

Seni dan Budaya

KOMPAS Minggu, 25 Mei 2003

Oleh: Komarudin

SELAMA rezim Orde Baru berkuasa, ada larangan terhadap sejumlah karya sastrawan yang dituduh terlibat dalam G 30 S/PKI, sehingga karya-karya mereka tak terjamah oleh publik pembaca sastra Indonesia, termasuk sastra eksil.

Namun, belakangan ini perbincangan mengenai sastra eksil kian mengemuka yang diiringi dengan penerbitan sejumlah karya-karya mereka. Sebut saja Kisah Intel dan Sebuah Warung karya Sobron Aidit, adik kandung DN Aidit, Perang dan Kembang karya Asahan Alham, Di Bawah Langit tak Berbintang dan Menuju Kamar Durhaka karya Utuy Tatang Sontani, antologi Di Negeri Orang: Puisi Penyair Eksil Indonesia, karya Asahan Alham, Sobron Aidit, dan kawan-kawan.

Jumat, 30 Januari 2009

Memetik Buah sambil Bermain

TAMAN WISATA MEKARSARI

Siang itu, Pak Haryono bersama istri dan kedua anaknya sedang berlibur untuk melepas penat setelah seminggu bekerja mengurusi perusahaannya. Sebagai pemilik perusahaan media, ia disibukkan dengan beragam masalah ini dan itu. Makanya setiap hari libur ia selalu memanfaatkan dengan mengajak keluarganya untuk jalan-jalan. Haryono sadar, karena setiap hari kerja ia berangkat pagi dan pulang malam. “saya berangkat anak saya masih tidur, sedangkan kalau pulang anak saya sudah pada tidur. Makanya saya mencoba mendekatkan dengan anak-anak dengan jalan-jalan setiap saya libur” ucap Haryono. Di sini –Taman Wisata Mekarsai- Pak Haryono meneruskan pembicaraannya, anak-anak bisa bermain semaunya, istri bisa memetik buah, lihat tanaman hias, sayur-sayuran dan saya yang hobinya mancing, tinggal memancing. Jadi sekali jalan semuanya merasa senang.

Begitulah pengusaha muda asal Jakarta ini. Di Taman Wisata Mekarsari (TWM), setiap pengunjung dikenakan biaya Rp 10 ribu.- sedangkan anak-anak Rp 9 ribu rupiah. Untuk lebih jauh mengelilingi TWM, pengunjung dikenakan tambahan biaya sebesar Rp 3 ribu rupiah per orang, biaya ini untuk membayar kereta yang akan mengantarkan berkeliling. Dengan kereta keliling kita bisa melihat-lihat beraneka ragam koleksi tanaman buah tropis terbesar di Dunia itu. Bermacam-macam buah seperti durian, melon, nanas, rambutan, belimbing, manggis, mangga, nanas dan lain sebagainya. Selain itu di Taman Wisata Mekarsari juga tersedia buah-buah langka seperti sawo kecik, kesemek, matoa, gayam, buah nona, kemang, namnam atau kepel dan masih banyak lagi.

Semua buah tersedia di TWM, berbagai macam jenis dan darimana asalnya. TWM memiliki 1348 varietas dari 400 spesies dari 78 famili tanaman dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya itu, di TWM kita bisa menemukan bermacam buah dari hasil penyilangan. Salah satu contohnya adalah penyilangan antara nangka dan cempedak. Hasil perkawinannya itu kemudian diberinama nangkadak. Nangkadak daging buahnya tebal seperti nangka, tetapi kulitnya tidak setebal nangka biasanya.

Selain tiu, di TWM, kita bisa melihat nangka tanpa kulit. Tapi nangka ini bukan dari hasil penyilangan melainkan dari warga bekasi tahun 2004 lalu. Tinggi pohonnya sekitar 3 meter, sedangkan buahnya seperti pisang. Banyak yang menyebut nangka ini dengan nama nangka abnormal atau nangka tanpa kulit. Mengenai rasa, sama dengan nangka biasa –manis-. Kalau nangka yang biasa kita temui ada getahnya, kalau nangka abnormal tidak mengandung getah.

Tidak hanya buah, TWM menyediakan lahan pembibitan khusus tanaman hortikultura yang luasnya hingga lima hektare. ada juga tanaman hidroponik yang luasnya dua hektare. Selain buah TWM juga menyediakan lahan 10 hektare untuk ditanami aneka sayuran, padi darat, sawah dan palawija. Kawasan ini semakin asri dengan kehadiran Danau Cipicung yang berair bening di tengah taman, sebagai sarana wisata air.

Gagasan berdirinya Taman buah, berawal dari almarhumah Ibu Tien Soeharto yang ingin melestarikan tanaman buah asli negeri sendiri agar tidak punah. Selain itu, dengan dibukanya taman buah yang luasnya mencapai 264 hetare bisa menyerap banyak lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar Mekarsari. Sejak diresmikan pada 14 Oktober 1995 oleh presiden Soeharto namanya Taman Buah Mekarsari. Dulu di taman ini, pengunjung hanya melihat-lihat pohon buah dan tanaman hias dll. Demi melebarkan layanannya ke masyarakat, pengelola menyediakan beragam mainan untuk anak-anak. Karena itu sejak awal 2004, namanya diubah menjadi Taman Wisata Mekarsari.

Selain pohon buah-buahan, Taman Wisata Mekarsari juga menjadi tempat bagi pelancong yang menyukai tanaman hias seperti anggrek, kana, alamanda, dan bougenville. Mendiang Ibu Tien memang terkenal sebagai sosok perempuan Jawa yang sangat terpesona pada tanaman bunga. Bahkan, dalam setiap penampilan ia selalu menyematkan rangkaian bunga melati di sanggul.

Belajar Sambil Bermain

Taman Wisata Matahari

Suasana sejuk dan udara yang dingin menyelimuti Taman Wisata Matahari, Bogor. Nampak keceriaan Galih bersama dengan kelima teman-temannya yang datang dari Tangerang untuk mengisi waktu liburnya. Mereka bermain di Sungai Cilember, yang airnya kelihatan jernih. Orangtua kelima bocah kelas enam SD itu Tangerang itu, menunggu dipinggir sambil menggelar tikar, sambil menikmati makanan yang dibawanya dari rumah.

Galih adalah satu dari ratusan pengunjung yang hadir saat itu di Taman Wisata Matahari (TWM). Tepatnya di Jalan Raya Puncak KM 77, Desa Cilember, Cisarua, Bogor. Dibangun diatas lahan seluas 30 hektare, TWM menyuguhkan aneka permainan untuk anak-anak, dewasa, maupun orang tua. Awal mulanya, TWM ini adalah tempat peristirahatan pribadi pemilik Matahari Departement Store, Hari Darmawan, selain itu juga dipergunakan untuk rapat dengan para karyawannya.

Sejak dibuka untuk umum, awal April 2007, TWM semakin ramai dikunjungi warga sekitar Jawa Barat, Jakarta, bahkan dari luar daerah. Asyiknya, tiket masuk dua ribu rupiah per orang untuk hari biasa, dan tiga ribu rupiah per orang untuk akhir pekan, pengunjung bisa melihat-lihat keindahan pemandangan dan menghirup sejuknya udara.

Untuk memanjakan pengunjung, pengelola membuat dua paket, paket one day trip dan full day trip. Untuk paket pertama one day trip (paket tidak menginap) dikenakan biaya sebesar Rp 65 ribu rupiah, biaya ini sudah termasuk tiket masuk, makan satu kali dan menikmati permainan yang ada. Sementara paket kedua full day trip (paket menginap) pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 120 ribu. Biaya ini sudah termasuk biaya tiket masuk, snack, makan tiga kali, penginapan serta menikmati permaian yang ada.

Berbagai permaian tersedia di TWM diantaranya, bumper boat, speadboat, sepeda kayuh, sepeda air, perahu dayung, kereta safari dan mobil, kolam renang dengan papan seluncur, motor ATV, rumah balon, komidi putar. Selai itu pengunjung dapat bermain di arena agro sawah, agro sayur organik, out bond, camping ground. Kalau masih kurang puas, pengunjung bisa meneruskan perjalanan wisata alam untuk menikmati air terjun Curug Panjang yang berjarak 1,5 kilometer untuk mencapai tujuan. Untuk sampai ke Curug Panjang, pengunjung dikenakan biaya tambahan biaya antar jemput sebesar Rp 20 ribu rupiah.

Selain Curug Panjang, pengunjung juga bisa menikmati Curug Barong dan Curug Cibulao. Di sini pengunjung bisa bermain di bawah pancuran air yang berwarna biru. Di areal ini pengunjung bisa melakukan camping dan menyusuri sungai (river tracking).

Untuk permaian air, pengelola menyediakan lahan seluas dua hektar dengan tiga kolam, dengan kedalamannya satu hingga 1,5 meter. Kolam pertama diberi nama Pulau Seribu. Karena di kolam ini tersedia aneka permainan air. Karena kolam ini terdapat sejumlah replika komodo, maka kolam ini juga disebut kolam komodo. Di sebelah kiri kolam terdapat Vila yang bisa disewa bagi pengunjung yang ingin menginap.

Kolam kedua namanya Kolam Bebek, di sini pengunjung bisa menyaksikan keindahan air mancur. Kolam Bebek berbentuk melingkar dengan luas 5.000 meter persegi. Dan yang ketiga kolam Bumper boat. Tersedia juga bagi yang hobi mancing. Pengelola menyediakan lima kolam pemancingan. Selain memancing, Mereka bisa menangkap ikan lalu membakarnya.

Pengelola juga menyediakan program agro sawah, bagi yang membawa buah hatinya. Disini akan diberi penjelasan bagaimana caranya menanam padi hingga pemeliharaannya. Selain agro sawah, ada juga agro sayur organik. Lengkap dengan penjelasan sayur mayur yang hanya menggunakan pupuk kandang. Para pengunjung akan diberi penjelasan tentang pembibitan, pertumbuhan, pemeliharaan sampai pemasarannya.

Gorengan Bisa Memicu Kanker

Gorengan... kita semua pasti mengenal makanan ringan yang satu ini. Banyak orang menyukai gorengan seperti, kentang, ubi, tahu, tempe, pisang dan masih banyak lagi. Banyaknya orang yang menyukainya, gorengan bisa ditemuan dimanapun berada, mulai dari pinggir jalan sampai di mall sekalipun. Lebih banyak lagi saat bulan puasa, dua jam menjelang adzan Mahgrip, tukang gorengan dan kolak bermunculan dimana-mana yang jaraknya sangat berdekatan. Gorengan memang nikmat, apalagi masih hangat dan dibarengin sambil minum kopi atau teh manis.