Selasa, 17 November 2009
Berendam Permudah Jodoh dan Terapi
Sambil menyelam minum air. Itulah mungkin pepatah yang tepat untuk menggambarkan tempat wisata Sari Ater. Selain Anda sekeluarga senang, bagi yang menderita penyakit bisa berendam di air panas sebagai terapi. Bagi yang masih lajang dan ingin cepat-cepat menikah, di kawasan wisata ini juga tersedia tempat yang dipercaya untuk memudahkan mendapat jodoh.
Kamis, 15 Oktober 2009
Bedhol Desa Demi Pembangunan Waduk
Siang itu, beberapa hari setelah lebaran Ilham (12 tahun) terlihat asyik naik gajah yang berjalan berlenggak-lenggok. Ilham adalah salah satu peserta rombongan dari Batuwarno yang mengisi sisa liburannya dengan berwisata ke Bendungan Waduk Gajah Mungkur. Bersama dengan kedua orang tuanya, bocah kelas enam SD yang sejak setahun lalu ditinggal ayahnya merantau ke Jakarta mencari nafkah itu, terlihat tertawa riang karena kegirangan. Tidak hanya naik gajah, Ilham juga mencoba beberapa permainan lain yang disediakan oleh tempat wisata Waduk Gajah Mungkur.
Sabtu, 12 September 2009
Masjid Annawier
Masjid ini berbeda dengan yang biasa kita lihat pada umumnya, gaya arsitektur yang indah dan khas dengan perpaduan gaya Timur Tengah, Cina, Eropa, dan Jawa. Masjid yang pada umumnya menggunakan kubah, disini tidak ada. Tidak terdapatnya kubah merupakan bentuk pengaruh masjid di Timur Tengah, tepatnya Hadrasmaut (Yaman Selatan). Pintu-pintu masjid yang masih asli dengan ornamen Cina dan kontruksi daun jendela beraksen Jawa.
Sabtu, 25 Juli 2009
Pantai Jimbaran dan Kedonganan
Senin, 13 April 2009
Hindari Pikun dengan Menari
Apakah Anda suka menari, atau suka dengan joged dangdut? Beruntung bagi Anda yang sering melakukannya. Kabar gembira bagi Anda yang suka menari atau berjoged. Baik menari salsa, tari tradisional, hip hop, cha cha, ternyata tidak hanya membuat badan menjadi bugar, tapi juga dapat membantu mencegah proses penurunan daya ingat alias dementia alias pikun.
Rabu, 18 Maret 2009
Berwisata ke Surga Kupu-kupu dan Air Terjun
Ribuan kupu-kupu itu beterbangan ke sana-kemari, seolah tidak menghiraukan ramainya pengunjung yang datang. Air terjun mengalir deras, dikelilingi dengan pengunungan kapur (karst) yang mengalir membelah tebing-tebing terjal. Goa yang mempunyai panjang 1,2 kilometer dengan pemandangan bebatuan stalakit dan stalagmit dibiarkan natural, untuk menambah suasana alam Taman Nasional Bantimurung menjadi tempat alternatif untuk dikunjungi.
Kamis, 19 Februari 2009
Brokoli mencegah kanker, Jantung dan Pikun
Brokoli, sayuran yang satu ini mungkin tidak asing lagi bagi kita. Malah, mungkin Anda pernah memakannya. Brokoli atau dalam bahasa latin disebut Brassica Oleracea Var Italica adalah bunga dari tanaman sejenis kubis. Brokoli merupakan kumpulan dari kuntum bunga yang membentuk grombolan dan berwarna hijau. Seperti sayuran lainnya, brokoli sangat kaya dengan provitamin A/karotenoid, vitamin E, asam folat, vitamin C dan mineral. Banyaknya kandungan didalamnya, brokoli bahkah dipercaya bisa mencegah berbagai macam penyakit, seperti kanker prostat, kanker kroner, kanker paru, kanker perut, mencegah kerusakan jantung dan kepikunan (alzheimer) dimasa tua nanti.
Jumat, 13 Februari 2009
Strawberry Meredam Stroke dan Mencegah Leukimia
Kamis, 12 Februari 2009
Tomat Memulihkan Lemah Syahwat dan Lever
Jahe Tangkal Morning Sickness
Senin, 09 Februari 2009
Khasiat Cabai bagi Penderita Stroke, Jantung Koroner, dan Impotensi
Sabtu, 07 Februari 2009
Semangat Neoliberalisme dan RUU BHP
Baru-baru ini ribuan guru berdemo menuntut dipenuhinya anggaran pendidikan 20 persen dalam APBN, perbaikan tunjangan guru, dan pembatalan Ujian Nasional (UN). Problem dalam dunia pendidikan tidak akan berhenti sampai di situ. Masalah lain pun siap menghadang pendidikan kita ke depan. Salah satunya hadirnya Rancangan Undang-undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP) yang memiliki semangat ke arah neoliberalisme.
Jumat, 06 Februari 2009
Di GSE Ada Air Bersoda
Suara gemuruh air, gemericik air pancuran, pemandangan alam membentang luas ditambah sejuknya udara menyelimuti kawasan Wisata Pemandian air panas Gunung Salak Endah. Ditambah tiga jenis air, air panas, air dingin dan satu lagi yang mungkin jarang atau bahkan belum pernah kita ketemukan air berasa soda, bisa Anda temukan di areal ini. Semua ini murni ciptaan Yang Maha Kuasa. Tidak jauh dari pemandian air panas, sekitar dua sampai empat kilometer terdapat tiga curug (air terjun). Curug Cigamea, Curug Seribu dan Curug Ngumpet.
Rabu, 04 Februari 2009
Batu Ginjal Mengintai Tidur Miring
ILUSTRASI/IST |
Wisata ala Desa
Tempat wisata ini menawarkan pesona alam, seperti Panorama Gunung Salak Endah, sungai, hamparan petak sawah berjejer rapi serta kebun yang terjalin indah. Berbagai kegiatan warga pedesaan dengan program-program yang sangat menarik dan mendidik, cocok buat wisata keluarga dan belajar bagi siswa-siswi yang ingin bermain dengan nuansa kampung. Itulah suasana Wisata di Kampoeng Wisata Cinangneng.
Kampoeng Wisata Cinangneg, terletak di Jalan Babakan Kemang, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Sebelum menjadi tempat wisata, Haster Basoeki, merencanakan tanah seluas 7.000 meter persengi yang dibelinya tahun 1992 untuk hunian pribadi. Sebagai mantan pemandu wisata, Haster Basoeki dan istrinya, Willy Basoeki, memanfaatkan lahannya tersebut menjadi tempat wisata yang nyaman dengan nuansa pedesaan.
Berkat dukungan warga sekitar dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Marzuki Usman, saat itu, jadilah Kampoeng Wisata Cinangneng. Resmi dibuka untuk umum sejak 9 Maret 2000. Nama Cinangneng sendiri diambil dari nama kali yang mengalir dengan airnya yang jernih di depan kawasan itu.
Tujuan Sang pemilik membuat kawasan ini, antara lain untuk mengenalkan pada anak-anak dan remaja, bagaimana proses menanam padi sampai kemudian diolah menjadi nasi. Disini pengunjung diajari bagaimana prosesnya, memulai dari menyiapkan lahan sebelum ditanami sampai kemudian memanen, dan mengatur perairannya. Setelah itu, proses pengeringan gabah hingga digiling menjadi beras sampai kemudian menjadi nasi.
Tujuan keduanya adalah mengubah anggapan masyarakat yang menganggap bahwa desa itu identik dengan jorok sehingga tidak pantas untuk para wisatawan. Ketiga, memperkenalkan kalau hidup di desa hidupnya saling berdampingan dan ramah tamah, saling membantu bagi yang kerepotan dan saling menjaga kerukunannya.
Tidak hanya itu, bagi wisatawan yang menginap, disediakan penginapan delapan kamar. Satu kamarnya untuk dua orang, dilengkapi dengan satu buah televisi, kamar mandi, shower air panas dan dingin serta pendingin ruangan. Pengunjung juga bisa berbaur dengan warga, untuk ronda sambil membawa kentongan mengelilingi desa.
Pengelola menyiapkan program bagi para wisatawan khususnya siswa sekolah. Dengan program “Toer Poelang Kampoeng” para siswa akan dipandu oleh pengelola untuk mengelilingi tiga Kampung (Cihideung Udik, Kondang, Tegal Waru) dengan melewai pematang sawah dan kebun sambil berjalan kaki. Dalam tour tersebut setiap peserta akan dikenakan biaya Rp 90 ribu.
Selain itu, pengunjung bisa belajar membungkus nasi timbel, belajar tari jaipong, membuat wayang dari daun singkong, belajar main gamelan, bermain angklung, menyanyi lagu Sunda, dan menulis diatas caping (topi petani). Bagi yang belum puas, pengunjung bisa belajar membuat tempe, tahu, membuat kue bugis, kue putu dan membuat jamu dari jahe.
Di Kampung Cinangneng, anak-anak bisa memandikan kerbau di kali ataupun berenang di kolam renang yang telah disediakan.
Senin, 02 Februari 2009
Ludah Mempercepat Penyembuhan Luka
Sabtu, 31 Januari 2009
Khasiat Petai bagi Kesehatan
Dapatkah Sastra Eksil Berbicara?
KOMPAS Minggu, 25 Mei 2003
Oleh: Komarudin
SELAMA rezim Orde Baru berkuasa, ada larangan terhadap sejumlah karya sastrawan yang dituduh terlibat dalam G 30 S/PKI, sehingga karya-karya mereka tak terjamah oleh publik pembaca sastra Indonesia, termasuk sastra eksil.
Namun, belakangan ini perbincangan mengenai sastra eksil kian mengemuka yang diiringi dengan penerbitan sejumlah karya-karya mereka. Sebut saja Kisah Intel dan Sebuah Warung karya Sobron Aidit, adik kandung DN Aidit, Perang dan Kembang karya Asahan Alham, Di Bawah Langit tak Berbintang dan Menuju Kamar Durhaka karya Utuy Tatang Sontani, antologi Di Negeri Orang: Puisi Penyair Eksil Indonesia, karya Asahan Alham, Sobron Aidit, dan kawan-kawan.
Jumat, 30 Januari 2009
Memetik Buah sambil Bermain
TAMAN WISATA MEKARSARI
Siang itu, Pak Haryono bersama istri dan kedua anaknya sedang berlibur untuk melepas penat setelah seminggu bekerja mengurusi perusahaannya. Sebagai pemilik perusahaan media, ia disibukkan dengan beragam masalah ini dan itu. Makanya setiap hari libur ia selalu memanfaatkan dengan mengajak keluarganya untuk jalan-jalan. Haryono sadar, karena setiap hari kerja ia berangkat pagi dan pulang malam. “saya berangkat anak saya masih tidur, sedangkan kalau pulang anak saya sudah pada tidur. Makanya saya mencoba mendekatkan dengan anak-anak dengan jalan-jalan setiap saya libur” ucap Haryono. Di sini –Taman Wisata Mekarsai- Pak Haryono meneruskan pembicaraannya, anak-anak bisa bermain semaunya, istri bisa memetik buah, lihat tanaman hias, sayur-sayuran dan saya yang hobinya mancing, tinggal memancing. Jadi sekali jalan semuanya merasa senang.
Begitulah pengusaha muda asal Jakarta ini. Di Taman Wisata Mekarsari (TWM), setiap pengunjung dikenakan biaya Rp 10 ribu.- sedangkan anak-anak Rp 9 ribu rupiah. Untuk lebih jauh mengelilingi TWM, pengunjung dikenakan tambahan biaya sebesar Rp 3 ribu rupiah per orang, biaya ini untuk membayar kereta yang akan mengantarkan berkeliling. Dengan kereta keliling kita bisa melihat-lihat beraneka ragam koleksi tanaman buah tropis terbesar di Dunia itu. Bermacam-macam buah seperti durian, melon, nanas, rambutan, belimbing, manggis, mangga, nanas dan lain sebagainya. Selain itu di Taman Wisata Mekarsari juga tersedia buah-buah langka seperti sawo kecik, kesemek, matoa, gayam, buah nona, kemang, namnam atau kepel dan masih banyak lagi.
Semua buah tersedia di TWM, berbagai macam jenis dan darimana asalnya. TWM memiliki 1348 varietas dari 400 spesies dari 78 famili tanaman dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya itu, di TWM kita bisa menemukan bermacam buah dari hasil penyilangan. Salah satu contohnya adalah penyilangan antara nangka dan cempedak. Hasil perkawinannya itu kemudian diberinama nangkadak. Nangkadak daging buahnya tebal seperti nangka, tetapi kulitnya tidak setebal nangka biasanya.
Selain tiu, di TWM, kita bisa melihat nangka tanpa kulit. Tapi nangka ini bukan dari hasil penyilangan melainkan dari warga bekasi tahun 2004 lalu. Tinggi pohonnya sekitar 3 meter, sedangkan buahnya seperti pisang. Banyak yang menyebut nangka ini dengan nama nangka abnormal atau nangka tanpa kulit. Mengenai rasa, sama dengan nangka biasa –manis-. Kalau nangka yang biasa kita temui ada getahnya, kalau nangka abnormal tidak mengandung getah.
Tidak hanya buah, TWM menyediakan lahan pembibitan khusus tanaman hortikultura yang luasnya hingga lima hektare. ada juga tanaman hidroponik yang luasnya dua hektare. Selain buah TWM juga menyediakan lahan 10 hektare untuk ditanami aneka sayuran, padi darat, sawah dan palawija. Kawasan ini semakin asri dengan kehadiran Danau Cipicung yang berair bening di tengah taman, sebagai sarana wisata air.
Gagasan berdirinya Taman buah, berawal dari almarhumah Ibu Tien Soeharto yang ingin melestarikan tanaman buah asli negeri sendiri agar tidak punah. Selain itu, dengan dibukanya taman buah yang luasnya mencapai 264 hetare bisa menyerap banyak lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar Mekarsari. Sejak diresmikan pada 14 Oktober 1995 oleh presiden Soeharto namanya Taman Buah Mekarsari. Dulu di taman ini, pengunjung hanya melihat-lihat pohon buah dan tanaman hias dll. Demi melebarkan layanannya ke masyarakat, pengelola menyediakan beragam mainan untuk anak-anak. Karena itu sejak awal 2004, namanya diubah menjadi Taman Wisata Mekarsari.
Selain pohon buah-buahan, Taman Wisata Mekarsari juga menjadi tempat bagi pelancong yang menyukai tanaman hias seperti anggrek, kana, alamanda, dan bougenville. Mendiang Ibu Tien memang terkenal sebagai sosok perempuan Jawa yang sangat terpesona pada tanaman bunga. Bahkan, dalam setiap penampilan ia selalu menyematkan rangkaian bunga melati di sanggul.
Belajar Sambil Bermain
Suasana sejuk dan udara yang dingin menyelimuti Taman Wisata Matahari, Bogor. Nampak keceriaan Galih bersama dengan kelima teman-temannya yang datang dari Tangerang untuk mengisi waktu liburnya. Mereka bermain di Sungai Cilember, yang airnya kelihatan jernih. Orangtua kelima bocah kelas enam SD itu Tangerang itu, menunggu dipinggir sambil menggelar tikar, sambil menikmati makanan yang dibawanya dari rumah.
Galih adalah satu dari ratusan pengunjung yang hadir saat itu di Taman Wisata Matahari (TWM). Tepatnya di Jalan Raya Puncak KM 77, Desa Cilember, Cisarua, Bogor. Dibangun diatas lahan seluas 30 hektare, TWM menyuguhkan aneka permainan untuk anak-anak, dewasa, maupun orang tua. Awal mulanya, TWM ini adalah tempat peristirahatan pribadi pemilik Matahari Departement Store, Hari Darmawan, selain itu juga dipergunakan untuk rapat dengan para karyawannya.
Sejak dibuka untuk umum, awal April 2007, TWM semakin ramai dikunjungi warga sekitar Jawa Barat, Jakarta, bahkan dari luar daerah. Asyiknya, tiket masuk dua ribu rupiah per orang untuk hari biasa, dan tiga ribu rupiah per orang untuk akhir pekan, pengunjung bisa melihat-lihat keindahan pemandangan dan menghirup sejuknya udara.
Untuk memanjakan pengunjung, pengelola membuat dua paket, paket one day trip dan full day trip. Untuk paket pertama one day trip (paket tidak menginap) dikenakan biaya sebesar Rp 65 ribu rupiah, biaya ini sudah termasuk tiket masuk, makan satu kali dan menikmati permainan yang ada. Sementara paket kedua full day trip (paket menginap) pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 120 ribu. Biaya ini sudah termasuk biaya tiket masuk, snack, makan tiga kali, penginapan serta menikmati permaian yang ada.
Berbagai permaian tersedia di TWM diantaranya, bumper boat, speadboat, sepeda kayuh, sepeda air, perahu dayung, kereta safari dan mobil, kolam renang dengan papan seluncur, motor ATV, rumah balon, komidi putar. Selai itu pengunjung dapat bermain di arena agro sawah, agro sayur organik, out bond, camping ground. Kalau masih kurang puas, pengunjung bisa meneruskan perjalanan wisata alam untuk menikmati air terjun Curug Panjang yang berjarak 1,5 kilometer untuk mencapai tujuan. Untuk sampai ke Curug Panjang, pengunjung dikenakan biaya tambahan biaya antar jemput sebesar Rp 20 ribu rupiah.
Selain Curug Panjang, pengunjung juga bisa menikmati Curug Barong dan Curug Cibulao. Di sini pengunjung bisa bermain di bawah pancuran air yang berwarna biru. Di areal ini pengunjung bisa melakukan camping dan menyusuri sungai (river tracking).
Untuk permaian air, pengelola menyediakan lahan seluas dua hektar dengan tiga kolam, dengan kedalamannya satu hingga 1,5 meter. Kolam pertama diberi nama Pulau Seribu. Karena di kolam ini tersedia aneka permainan air. Karena kolam ini terdapat sejumlah replika komodo, maka kolam ini juga disebut kolam komodo. Di sebelah kiri kolam terdapat Vila yang bisa disewa bagi pengunjung yang ingin menginap.
Kolam kedua namanya Kolam Bebek, di sini pengunjung bisa menyaksikan keindahan air mancur. Kolam Bebek berbentuk melingkar dengan luas 5.000 meter persegi. Dan yang ketiga kolam Bumper boat. Tersedia juga bagi yang hobi mancing. Pengelola menyediakan lima kolam pemancingan. Selain memancing, Mereka bisa menangkap ikan lalu membakarnya.
Pengelola juga menyediakan program agro sawah, bagi yang membawa buah hatinya. Disini akan diberi penjelasan bagaimana caranya menanam padi hingga pemeliharaannya. Selain agro sawah, ada juga agro sayur organik. Lengkap dengan penjelasan sayur mayur yang hanya menggunakan pupuk kandang. Para pengunjung akan diberi penjelasan tentang pembibitan, pertumbuhan, pemeliharaan sampai pemasarannya.