Rabu, 04 Februari 2009

Wisata ala Desa

Kampoeng Wisata Cinangneng

Tempat wisata ini menawarkan pesona alam, seperti Panorama Gunung Salak Endah, sungai, hamparan petak sawah berjejer rapi serta kebun yang terjalin indah. Berbagai kegiatan warga pedesaan dengan program-program yang sangat menarik dan mendidik, cocok buat wisata keluarga dan belajar bagi siswa-siswi yang ingin bermain dengan nuansa kampung. Itulah suasana Wisata di Kampoeng Wisata Cinangneng.

Kampoeng Wisata Cinangneg, terletak di Jalan Babakan Kemang, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Sebelum menjadi tempat wisata, Haster Basoeki, merencanakan tanah seluas 7.000 meter persengi yang dibelinya tahun 1992 untuk hunian pribadi. Sebagai mantan pemandu wisata, Haster Basoeki dan istrinya, Willy Basoeki, memanfaatkan lahannya tersebut menjadi tempat wisata yang nyaman dengan nuansa pedesaan.

Berkat dukungan warga sekitar dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Marzuki Usman, saat itu, jadilah Kampoeng Wisata Cinangneng. Resmi dibuka untuk umum sejak 9 Maret 2000. Nama Cinangneng sendiri diambil dari nama kali yang mengalir dengan airnya yang jernih di depan kawasan itu.

Tujuan Sang pemilik membuat kawasan ini, antara lain untuk mengenalkan pada anak-anak dan remaja, bagaimana proses menanam padi sampai kemudian diolah menjadi nasi. Disini pengunjung diajari bagaimana prosesnya, memulai dari menyiapkan lahan sebelum ditanami sampai kemudian memanen, dan mengatur perairannya. Setelah itu, proses pengeringan gabah hingga digiling menjadi beras sampai kemudian menjadi nasi.

Tujuan keduanya adalah mengubah anggapan masyarakat yang menganggap bahwa desa itu identik dengan jorok sehingga tidak pantas untuk para wisatawan. Ketiga, memperkenalkan kalau hidup di desa hidupnya saling berdampingan dan ramah tamah, saling membantu bagi yang kerepotan dan saling menjaga kerukunannya.

Tidak hanya itu, bagi wisatawan yang menginap, disediakan penginapan delapan kamar. Satu kamarnya untuk dua orang, dilengkapi dengan satu buah televisi, kamar mandi, shower air panas dan dingin serta pendingin ruangan. Pengunjung juga bisa berbaur dengan warga, untuk ronda sambil membawa kentongan mengelilingi desa.

Pengelola menyiapkan program bagi para wisatawan khususnya siswa sekolah. Dengan program “Toer Poelang Kampoeng” para siswa akan dipandu oleh pengelola untuk mengelilingi tiga Kampung (Cihideung Udik, Kondang, Tegal Waru) dengan melewai pematang sawah dan kebun sambil berjalan kaki. Dalam tour tersebut setiap peserta akan dikenakan biaya Rp 90 ribu.

Selain itu, pengunjung bisa belajar membungkus nasi timbel, belajar tari jaipong, membuat wayang dari daun singkong, belajar main gamelan, bermain angklung, menyanyi lagu Sunda, dan menulis diatas caping (topi petani). Bagi yang belum puas, pengunjung bisa belajar membuat tempe, tahu, membuat kue bugis, kue putu dan membuat jamu dari jahe.

Di Kampung Cinangneng, anak-anak bisa memandikan kerbau di kali ataupun berenang di kolam renang yang telah disediakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar